20250807

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 25 Mei 2025 Pdt. Handri Legontu

 


 

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 16:1-3

16:1 Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.

16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;

16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

 

Di sini bangsa Israel bersungut-sungut karena lapar akan roti dan daging. Bangsa Israel menunjuk kita gereja Tuhan. Roti menunjuk Firman Tuhan. Daging menunjukan perjamuan suci. Ini pelajaran bagi kita, kalau gereja Tuhan lapar akan Firman maka ditandai dengan banyak persungutan. Kaum muda kalau tidak bisa makan Firman maka pasti dalam hidup sehari-hari bersungut-sungut. Bersungut-sungut soal study, bersungut-sungut soal pekerjaan, bersungut-sungut soal pelayanan dan juga soal jodoh.

 

Bangsa Israel berada di padang gurun Sin. Sin artinya tanah liat. Inilah keadaan kita manusia darah daging. Manusia berasal dari tanah, kalau kita banyak bersungut maka kita tetap manusia daging yang tidak pernah berubah.

 

I Korintus 15:50

15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

 

Jangan bersungut-sungut, itu tanda manusia daging. Ikut Tuhan bersungut, melayani bersungut, semua dikerjakan dengan bersungut-sungut, itu tanda manusia daging yang tidak akan pernah masuk dalam kerajaan sorga!

 

Dalam Keluaran pasal 16 sampai 8 kali disebut bersungut-sungut.

Keluaran 16:2,7,8,9,12

16:2 Di padang gurun itu 1bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;

16:7 Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar 2sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu 3bersungut-sungut kepada kami?"

16:8 Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar 4sungut-sungutmu yang kamu 5sungut-sungutkan kepada-Nya — apalah kami ini? Bukan kepada kami 6sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."

16:9 Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar 7sungut-sungutmu."

16:12 "Aku telah mendengar 8sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Angka 8  itu angka pembaharuan, orang yang bersungut tidak pernah berubah, tetap manusia daging yang akan binasa, yang ditandai dengan banyak kelemahan, banyak dosa, tidak akan bisa masuk dalam kerajaan Sorga.

 

Apa penyebab bangsa Israel bersungut-sungut? Karena mereka katakan di Mesir ada daging, di Mesir ada roti. Mesir menunjuk perkara dunia. Padahal kenyataannya di Mesir itu mereka tidak hidup enak, 400 tahun mereka diperbudak di Mesir. Namanya diperbudak itu tidak enak, yang ada kerja paksa, cambukan, cacian, tetapi mereka bilang enak menghadapi kuali berisi daging. Jadi penyebab bersungut-sungut sebab merasa perkara dunia lebih menguntungkan dari pada perkara rohani, dari pada bersama Tuhan. Mereka anggap perkara rohani itu seperti suasana padang gurun, tidak enak. Memang kenyataannya begitu, perkara rohani itu sakit bagi daging, tetapi membawa kita pada kebahagiaan Sorga. Coba kalau dikasih pilihan, nonton bola semalam atau doa penyembahan semalaman? Pasti daging mau pilih nonton bola semalam atau main game semalaman. Perkara dunia enak bagi daging tetapi kita diperbudak oleh setan! Arahnya untuk binasa. Setan tidak masuk sorga, neraka itu sebenarnya disediakan untuk iblis. Kalau lebih senang perkara dunia, enak bagi daging, berarti sementara diperbudak oleh iblis untuk dibawa pada kebinasaan.

Matius 25:41

25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

 

Jadi bukan untuk kita, neraka itu untuk iblis! Tetapi karena manusia senang diperbudak oleh dosa, oleh iblis akhirnya binasa bersama iblis di neraka.

 

Orang Israel sampai berkata lebih baik kami mati di Mesir. Inilah manusia daging yang suka bersungut-sungut, tidak berubah. Hatinya betul-betul melekat di Mesir. Mau dikubur di Mesir berarti mau serupa dengan dunia, mau menyatu dengan dunia. Dunia ini sedang binasa. Kalau dunia binasa berarti dia ikut binasa bersama dunia. Padahal kita harus berubah, jangan serupa dengan dunia.

Roma 12:2

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Iblis memanfaatkan dunia untuk memikat gereja Tuhan. Mulai dari iblis memanfaatkan dunia untuk membuat gereja Tuhan bersahabat dengan dunia sehingga mulai tidak setia dalam ibadah pelayanan, mulai bolong ibadahnya. Nanti kalau sudah bersahabat dengan dunia, semakin diikat oleh iblis. Setelah bersahabat dengan dunia, mengasihi dunia.

I Yohanes 2:15

2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

 

Baru nanti serupa dengan dunia. Kalau bahasa di Keluaran tadi, itu dikubur di Mesir, binasa dengan dunia. Kalau sudah lebih tertarik dengan dunia dari pada Tuhan, itu berarti rohaninya dalam keadaan lapar. Kalau dibiarkan bisa sakit dan mati!

 

Berapa kali saya menghadapi jemaat yang sudah sakit parah. Kalau keluarga bilang sudah tidak bisa makan, tinggal siap-siap saja. Kalau tidak makan semakin drop dan akhirnya meninggal. Kalau tidak makan, binasa!

 

Akibat lapar rohani:

1.      Markus 8:3

8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

 

Rebah di jalan = pingsan rohani. Orang pingsan itu tidak mati, tidak bangkit. Jadi pingsan rohani = suam-suam rohani. Contohnya jemaat Laodekia, kalau masalah duniawi memang mereka kaya. Mereka katakan aku kaya, aku telah memperkayakan diriku. Tetapi Tuhan bilang engkau tidak dingin (tidak mati), tidak panas (tidak bangkit) suam-suam.

Wahyu 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Kalau dilihat penampilannya parlente, tetapi tidak mati tidak bangkit, tidak dingin tidak panas. Coba kita dibawa supir lalu tiba-tiba pingsan, masa kita senang-senang di mobil lihat supirnya pingsan. Yang terjadi pasti panik. Begitulah kehidupan yang tidak mati, tidak bangkit. Mungkin kelihatan kaya, sudah punya kedudukan, tetapi sebenarnya pingsan. Orang pingsan tidak bisa diharap!

 

Jemaat Laodekia adalah jemaat ketujuh di asia kecil. 7 itu angka akhir zaman. Inilah gereja Tuhan di akhir zaman, kaya, diberkati, tetapi tidak makan Firman. Secara jasmani kelimpahan tetapi secara rohani miskin sekali. Rohani miskin sampai pakaianpun tidak punya, apalagi makanan. Ini yang sering digembar-gemborkan dalam gereja, kelimpahan jasmani, banyak jemaatnya, gerejanya besar, ber-ac, mobilnya banyak. Padahal sebenarnya tidak ada makanan Firman dalam gereja, gereja sementara pingsan. Tanpa Firman gereja pingsan rohani, suam-suam.

 

Praktek pingsan rohani:

a)      Tidak dingin. Dingin artinya sejuk. Berarti tidak damai sejahtera, ada dosa yang disembunyikan yang selalu menuduh dalam hati. Kalau menyembunyikan dosa, lalu bertemu dengan orang di mana kita salah kepadanya, pasti tidak damai. Tidak damai termasuk simpan iri hati, benci, dengki, sampai benci tanpa alasan.

 

b)      Tidak panas. Artinya tidak setia dan tidak berkobar-kobar lagi dalam ibadah pelayanan. Kalau sudah mulai malas dan bolong-bolong ibadahnya, sebenarnya sedang pingsan, dia tidak panas lagi, jangan dibiarkan.

 

Kalau membiarkan keadaan suam-suam ini, kehidupan itu akan dimuntahkan Tuhan! Jadi dia hanya senilai muntah. Kaya, punya kedudukan, punya ijazah, punya segalanya, di mata manusia hebat, tetapi di mata Tuhan hanya seperti muntah. Apa yang bisa diharapkan dari muntah, sangat hina, sangat rendah, hanya untuk dibuang. Jadi kehidupan yang suam-suam rohani hanya akan terbuang dari Tubuh Kristus.

 

Kaum muda perhatikan, apalagi kalau orang tuanya belum sama-sama dalam penggembalaan, pandangannya masih tertuju pada yang dunia, biasanya orang tua paksa anaknya dengan yang kaya, punya kedudukan, terpandang. Kaya, terpandang tetapi tidak makan Firman, itu muntah! Tidak ada gunanya. Misalkan menikah dengan si A, dia kaya tetapi tidak makan Firman, nanti si A dia permainkan. Orang seperti itu tidak bisa diharapkan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Muntah itu kotor, menunjuk dosa-dosa. Kalau lapar rohani arahnya nanti bergelimangan dosa. Mungkin bergelimangan harta, tetapi kalau bergelimangan dosa tidak ada faedahnya untuk Tubuh Kristus. Doakan juga om, kalau sebagai gembala tidak panas, tidak dingin, tidak serius dalam melayani Tuhan, waktu khotbah seperti ini, seperti memuntahi jemaat! Akhirnya jemaat yang datang bersih, pulang malah kotor.

 

2.      Ratapan 5:10

5:10 Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.

 

Ratapan 5:10 (Terjemahan Lama)

5:10 Kulit tubuh kami sudah jadi hitam seperti dapur dari karena kesangatan lapar.

 

Akibatnya kulit menjadi hitam seperti dapur karena sangat lapar. Hitam artinya bicara kegelapan dosa, hidupnya sudah dikuasai oleh kegelapan dosa. Seperti Yudas Iskariot dia hamba Tuhan, pelayan Tuhan, tetapi waktu makan Firman, makan perjamuan Paskah, dia tidak mengaku dosanya. Berarti dia tidak bisa makan Firman, dosanya dia pertahankan. Perutnya sudah penuh dengan dosa, makanya Firman tidak bisa masuk. Itulah orang yang sudah lapar rohani. Akhirnya begitu Yesus kasih roti sama dia, dia makan roti itu, dia kerasukan iblis. Kemudian dia keluar, waktu dia keluar hari sudah malam, dia ditelan oleh kegelapan dosa.

Yohanes 13:27-30

13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

13:28 Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.

13:29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin.

13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

 

Kalau sudah lapar akan Firman maka kehidupan itu akan dirasuk iblis, dikuasai oleh dosa, sampai nanti masuk kegelapan paling gelap, apa itu?  Di depan kita akan terjadi masa kegelapan yang paling gelap yaitu masa aniaya antikristus. Tidak ada hukum yang berlaku lagi di situ, hanya hukum antikristus yang berlaku di situ. Siapa yang tidak menyembah antikristus dipenggal! Harta anak Tuhan diambil semua. Boleh membeli dan menjual kalau menyembah antikristus. Itu masa kegelapan yang paling gelap, jangan terjadi pada kita. Syukur kalau dia masih mempertahankan imannya, dia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk masuk di dalam kerajaan 1000 tahun damai, tetapi siapa yang tahan. Jangan berpikir, tidak apa-apa saya berbuat dosa, nanti di masa aniaya antikristus saya bertahan, tetap percaya Yesus biarpun saya dipancung. Iya kalau langsung mati, langsung dipancung, ini dianiaya pelan-pelan selama 3,5 tahun. Siapa yang bisa tahan, dianiaya 1 menit saja tidak sanggup.

 

Kalau menyangkal Yesus, dicap antikristus, dia tidak dianiaya tetapi masuk kegelapan kekal binasa di neraka.

 

Sekarang ini medsos mengerikan, kalau tidak hati-hati, tidak ada Roh Kudus, kaum muda bisa rebah. Yang banyak pingsan dan jatuh dalam dosa adalah kaum muda. 

Amos 8:12-14

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Yang banyak pingsan kaum muda, karena kenyataannya demikian. Dalam ibadah-ibadah yang digelar yang punya minat akan Firman lebih banyak orang tua dibandingkan kaum muda. Karena banyak orang tua tidak tahu pakai gadget. Pengaruh gadget ini ada positifnya tetapi ada juga pengaruh negatifnya. Kalau kita tidak hati-hati, pengaruh gadget membuat kita lapar, tidak bisa makan Firman, rohani rebah.

 

Nanti ada masanya sudah rebah, tidak bangkit-bangkit lagi. Kalau Firman masih ada diperdengarkan pada kita, masih bisa bangkit. Suatu saat Firman tidak ada lagi di bumi ini, sudah disingkirkan bersama gereja yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Saat itu orang yang jatuh dalam dosa tidak bangkit-bangkit lagi.

 

Bisa saja terjadi dalam penggembalaan, karena gembala tidak dihargai, gembalanya Tuhan ambil. Akhirnya yang dalam penggembalaan rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi, jatuh dalam dosa tidak bertobat lagi.

 

Tuhan tidak ingin umat yang Dia tebus dari Mesir, untuk kita sekarang umat yang sudah Tuhan tebus malah binasa selamanya. Tuhan tidak ingin kita lapar dan binasa, oleh sebab itu Tuhan Yesus selalu siap sedia untuk memberi makan kepada kita.

Markus 8:1-3

8:1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:

8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.

8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

 

Tuhan tidak ingin kita lapar, rebah dan binasa, sebab itu hati Tuhan tergerak oleh belas kasihan untuk memberi kitta makan. Jadi kalau setiap kita ibadah ada Firman disampaikan, itu belas kasihan Tuhan kepada kita, jangan diabaikan, jangan dipermainkan. Itu belas kasihan Tuhan supaya kita bisa mendengar Firman dan melakukan Firman. Seperti dalam Keluaran tadi, begitu bangsa Israel minta roti, Tuhan kirim.

Keluaran 16:4-5,11-12

16:4 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.

16:5 Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."

16:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

16:12 "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Tuhan tidak mau kita lapar. Orang tua saja tidak tega melihat anaknya lapar. Sekalipun orang tua itu lapar, ada makanan, pasti lebih dulu dia berikan kepada anaknya. Apalagi Tuhan Yesus Kristus yang kita sebut Bapa kami yang di Sorga, Dia pasti memberi kita makan.

 

Apa makanan yang Tuhan sediakan bagi kita?

Markus 8:6

8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

 

Yesus memberi makan dengan roti yang dipecah-pecahkan. Jadi bukan roti utuh yang diberikan, tetapi roti yang dipecah-pecahkan. Ini menunjuk Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Itu yang Tuhan berikan kepada kita. Orang Kristen malas baca ayat, tetapi kalau baca apa yang ada di internet apalagi yang lagi viral dibaca terus, dinonton terus. Tetapi kalau baca Alkitab malas! Di gereja malas baca Alkitab, di rumah juga malas.

 

Ayo minatkan baca Alkitab. Di samping dapat yang rohani, untuk yang jasmani kita juga dapat untungnya. Kita jadi tahu bagaimana kalimat-kalimat yang benar, kalimat yang baik, kosa katanya bertambah. Karena banyak kata-kata di Alkitab, bahasa baku yang jarang kita ucapkan.

 

Yesus yang memecah-mecahkan roti, yang membagikan siapa? Murid-muridNya. Tuhan yang membukakan rahasiaNya, ada yang meneruskan kepada kita, itulah hamba Tuhan yang Tuhan percaya melayani kita. Kalau di sini om sebagai gembala yang Tuhan percayakan Firman untuk diteruskan kepada sidang jemaat supaya makan sampai kenyang. Ayo jangan bosan dengar Firman, rajinkan membaca Alkitab.

 

Ini ayat bukan hanya untuk hamba Tuhan tetapi dituliskan dalam Alkitab untuk kita baca berarti untuk seluruh sidang jemaat.

I Timotius 4:13

4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

 

Dengan baca Firman mungkin belum mengerti apa maksudnya, tetapi kita tahu ada ayat yang berbunyi demikian. Begitu dikhotbahkan oleh pendeta langsung kita mengerti, karena sudah pernah dibaca, oh itu maksudnya. Tetapi kalau belum pernah dibaca, ketika disampaikan bisa bingung, apakah betul ada di Alkitab itu?

 

Roti yang dipecah-pecahkan juga menunjuk tubuh dan darah Yesus atau perjamuan suci.

 

Sudah ada roti dipecah-pecahkan untuk dibagikan, tugas kita bagaimana?

Markus 8:6

8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

 

Duduk di tanah supaya bisa menerima pembagian roti, makan sampai kenyang, tidak pingsan. Artinya merendahkan diri serendah-rendahnya di kaki Tuhan, mengakui bahwa kita ini hanya tanah liat. Tanah liat itu kotor. Akui kita orang yang kotor, akui dosa-dosa kita. Mengaku bahwa kita tidak layak, kita ini tidak mampu berbuat apa-apa tanpa tangan Tuhan. Manusia diciptakan dari tanah liat, kalau tidak ada tangan Tuhan yang membentuk, yah tetap tanah. Kalau tidak diisi dengan Firman, tanah hanya akan dimakan ular.

Kejadian 3:14

3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

 

Kalau tidak mau merendahkan diri di hadapan Tuhan untuk mendengar Firman, makan Firman, maka kita dimakan setan! Pilih mana? Duduk di tanah merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, mengaku hanya debu tanah liat, banyak kekurangan dan kelemahan untuk makan Firman atau kita yang dimakan ular, dimakan setan. Dimakan ular berarti dikuasai setan. Di dalam Alkitab yang dirasuk setan itu malah kaum muda, anak muda. Ditanya sejak kapan dia seperti ini, dijawab sejak masa kecilnya. Makanya yang punya adik ajak untuk ibadah dengar Firman. Jangan sampai ketika adiknya sedang dengar Firman malah digelitik, dicubit.

 

Ayo kita merendahkan diri mendengarkan Firman, ini adalah sikap orang yang tergembala. Tergembala itu tenang, tidak ke sana kemari, tenang dalam penggembalaan menikmati Firman penggembalaan. Kalau kita mengaku hanya tanah liat, Firman datang keras menunjuk dosa kita, kita tidak akan marah. Firman datang menunjuk ‘kamu begini!’ langsung mengaku benar Tuhan saya seperti itu, saya kotor, saya hina, tidak akan marah. Maka kehidupan kita tidak akan sulit tersungkur menyembah Tuhan. Orang yang bisa makan Firman, tidak usah dipaksa, pasti tidak sulit menyembah Tuhan. Maka rohaninya puas, jiwanya puas, rohnya puas. Makan Firman jiwanya puas, menyembah Tuhan rohnya puas. Seringkali kita hanya kasih puas tubuh kita. Untuk tubuh makan kenyang-kenyang, tetapi bagaimana jiwa kita. Sebenarnya jiwa kita menjerit ‘makaann’. Tetapi yang empunya hanya sibuk dengan yang jasmani, sibuk makanan jasmani, sibuk main game, tidak peduli dengan Firman, tidak fokus dengar Firman, kasihan jiwanya mati! Roh juga menjerit, mau makan. Roh diberi makan dengan menyembah, tetapi malas menyembah sehingga rohnya mati. Makanya orang yang malas menyembah, rohnya mati, seperti binatang! Akan tertampak dalam hidup sehari-hari, dia ikuti hawa nafsunya yang buas.

 

Kaum muda kalau malas menyembah, rohnya mati, hanya punya tubuh dan jiwa, itu sama dengan kambing, anjing, ular, sama dengan binatang! Karena rohnya mati akhirnya dia hidup hanya mengikuti naluri hawa nafsu dagingnya seperti binatang! Ayo jiwa kita dikasih makan dengan Firman dan roh kita dengan menyembah Tuhan. Mulut bisa menyembah, tidak bersungut-sungut lagi, tidak mengeluarkan perkataan yang sia-sia, hanya menyembah, mengucap syukur kepada Tuhan.

 

Orang yang menyembah itu posisinya di kaki Tuhan, posisinya di bawah. Kalau kita bisa merendahkan diri untuk makan Firman, bisa merendahkan diri menyembah Tuhan maka ada hasilnya:

I Petrus 5:6

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Hasilnya tangan Tuhan yang kuat mengangkat dan meninggikan kita pada waktunya. Secara jasmani Tuhan sanggup mengangkat dari segala kemerosotan, dari segala kegagalan, dari keterpurukan. Mungkin dari keluarga yang tidak mampu, kalau bisa merendahkan diri, duduk di kaki Tuhan mendengar Firman, tersungkur menyembah Tuhan, maka bisa Tuhan tinggikan pada waktunya, Tuhan angkat pada waktunya!

 

Makan Firman menentukan nasib hidup kita, tersungkur menyembah menentukan nasib hidup kita, kita diangkat atau malah tenggelam. Kalau bisa duduk mendengar Firman, tersungkur menyembah Tuhan, maka tepat pada waktunya Tuhan angkat. Secara rohani kita juga diangkat, artinya kita semakin disucikan, semakin dipakai Tuhan. Kaum muda ini yang menjadi prioritas dari Tuhan untuk dipakai. Perjalanan Yesus mau masuk Yerusalem menunjukan, menubuatkan Yesus mau masuk ke Yerusalem Baru. Yang ditunggangi bukan induk keledai. Ada induk keledai bersama anak keledai tertambat, tetapi yang ditunggangi anak keledai, keledai muda itu yang mau dipakai Tuhan. Kerinduan hati om supaya semua kaum muda aktif dalam pelayanan kepada Tuhan. Yang sudah sekolah upayakan untuk bisa mengikuti KKR.

 

Kalau dipakai Tuhan maka semakin diubahkan juga. Rohani makin naik, maka jasmani ikut. Kalau rohani meningkat maka jasmani itu bonusnya, meningkat juga. Jangan kejar jasmani dulu, rohani dulu meningkat, jasmani mengikuti. Sampai nanti kalau Yesus datang kita diangkat di awan-awan, bisa menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga selamanya.

 

Sekarang dikasih pilihan, mau duduk makan Firman dan tersungkur menyembah atau dimakan setan, merosot dan binasa. Lebih baik kita duduk makan Firman, tersungkur menyembah Tuhan, maka diangkat oleh Tuhan yang jasmani dan rohani sampai di angkat di awan-awan. Tangan Tuhan yang kuat terulur mau mengangkat kehidupan kita sekalian tepat pada waktunya.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00